Kab. Tasikmalaya, gemapriangan.com – Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2025–2030 tak hanya disambut meriah oleh masyarakat, namun juga diwarnai dengan aksi unik dan sarat makna dari Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Cikatomas.
Alih-alih mengirimkan karangan bunga seperti biasanya, mereka memilih menanam pohon sebagai simbol ucapan selamat, sekaligus pernyataan sikap terhadap isu lingkungan.
Aksi ini sontak mencuri perhatian publik. Lebih dari sekadar simbolis, gerakan ini membawa pesan kuat dari generasi muda Tasikmalaya akan harapan terhadap kepemimpinan yang kuat, berpihak pada rakyat, dan berwawasan lingkungan.
“Kami ingin memberi sesuatu yang tidak sekadar indah sesaat, tapi juga bermanfaat dan menjadi simbol harapan akan pemerintahan yang menghasilkan kebijakan manis bagi masyarakat,” ujar Andi, Wakil Ketua FK3G Kabupaten Tasikmalaya.
Pemilihan tanaman sebagai simbol bukan tanpa alasan. Menurut Andi, pohon memiliki filosofi yang kuat dalam mencerminkan kepemimpinan ideal. Akar yang menghujam ke tanah melambangkan pondasi pemerintahan yang kokoh, sementara batang dan daunnya menjadi simbol pertumbuhan dan harapan.
“Kami percaya bahwa kepemimpinan yang baik harus memiliki akar yang kuat di hati rakyat dan menghasilkan kebijakan yang memberi manfaat luas. Itulah pesan yang ingin kami sampaikan lewat tanaman ini,” tambahnya.
Tak hanya bermakna simbolis, aksi ini juga menjadi bentuk kepedulian lingkungan. KKG menyoroti banyaknya limbah dari karangan bunga pasca acara seremonial, yang kerap kali hanya berakhir sebagai sampah.
