“Saya sudah putus asa. Belum ada pihak yang benar-benar peduli. Seorang dewan pun tutup mata. Pemerintah hanya sibuk dengan alasan birokrasi,” ujar Sumedi dengan mata sendu saat diwawancara tim Forwapi.
Kondisi ini mencerminkan lemahnya respons kebijakan terhadap kebutuhan mendesak masyarakat. Program Rutilahu, yang semestinya menjadi solusi, justru tak mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat yang terdesak oleh keadaan. Musim hujan yang segera datang menambah kekhawatiran Sumedi, karena rumah yang sedang dibangunnya masih jauh dari kata layak.
Kisah Sumedi menjadi potret buram pelaksanaan program bantuan sosial yang belum sepenuhnya berpihak pada rakyat kecil, khususnya mereka yang membutuhkan tindakan cepat dalam situasi mendesak. (Halim)