“Pohon hidup adalah alternatif ramah lingkungan yang bisa kita pilih. Ini bukan hanya soal estetika, tapi tentang tanggung jawab kita bersama menjaga bumi,” tegas Andi.
Sebagai sosok yang aktif dalam gerakan sosial dan lingkungan, Andi bersama KKG berharap inisiatif ini bisa menjadi awal dari tradisi baru: mengucapkan selamat dengan cara yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
“Kami ingin membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil. Memberi ucapan selamat lewat tanaman hidup adalah langkah sederhana tapi bermakna, yang bisa tumbuh bersama harapan kita untuk Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.
Mendukung gerakan ini, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin pun mengapresiasi dan menyerukan kepada masyarakat agar mulai meninggalkan karangan bunga dan menggantinya dengan aksi nyata seperti menanam pohon.
“Bumi butuh lebih dari sekadar ucapan—bumi butuh tindakan,” pesan Bupati Cecep, sekaligus menyatakan dukungannya terhadap gerakan “Tanam Seribu Pohon” yang diinisiasi Forum Komunikasi KKG Cikatomas.
Gerakan ini menjadi bukti bahwa generasi milenial Tasikmalaya tak hanya hadir dengan gagasan, tetapi juga siap membawa perubahan melalui tindakan nyata dimulai dari ucapan selamat yang menumbuhkan harapan, bukan sampah. (Anwar)