KH Dudung menyampaikan materi secara runtut dan mudah dipahami. Ia memaparkan kaifiyah atau tata cara pemulasaraan jenazah, dimulai dari teori hingga praktik memandikan dan menshalatkan jenazah.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian pelatihan berjalan lancar dan peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi,” ujar Usup Supriadi, tokoh masyarakat setempat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Menurut panitia, program ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang agar setiap desa memiliki kader pulasara jenazah yang andal, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan saat menghadapi musibah kematian di lingkungan mereka.
“Ini bukan hanya tugas amil jenazah, tapi pengetahuan dasar yang semestinya dimiliki oleh setiap warga,” tambah Jajat.
Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan kemandirian masyarakat desa dalam pengurusan jenazah, sekaligus bentuk kepedulian Pemdes Karangmekar dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang sosial keagamaan. (Anwar)